Sebagai orang tua, waktu adalah sesuatu hal yang tanpa kita sadari berlalu dengan cepatnya. Baru kemarin rasanya menjadi orang tua baru, melihat senyman pertamanya, mendengar tangisan pertamanya, mengenalkannya pada makanan selain ASI, mengajarkannya berjalan, berlari, bersepeda dan lain sebagainya. Dan tiba disaatnya kita disatu masa merasakan, anak kita sudah mulai tumbuh menjadi anak yang lebih besar dan dewasa lagi. Lebih mandiri dan terkadang sudah mulai ingin memiliki urusan pribadi sendiri tanpa melibatkan orang tuanya.
Sebenarnya, sering was-was nggak sih moms sama kedewasaan yang terus menerus bertambah , mengalami apa itu pubertas yang akan terjadi kepada anak kecil kita? Anak yang selalu kita perhatikan, berikan kasih sayang, menjaganya dengan sepenuh hati dan takut meski dia tergores sedikit pun. Rasanya saya sudah
kebayang-bayang gimana menghadapinya suatu hari kelak.
Mau tidak mau, ini adalah salah
satu hal yang tidak bisa dianggap remeh dan tentunya menjadi sangat penting diketahui oleh kita sebagai orang tua. Pubertas
itu sendiri merupakan masa transisi dari masa anak-anak memasuki masa
remaja, dewasa yang biasanya ditandai dengan perkembangan
kematangan seksual
sekunder dan kemampuan bereproduksi dengan ditandai dengan perubahan hormonal,
perubahan fisik, maupun perubahan psikologis dan sosial.
Bisa juga dikatakan bahwa pubertas
adalah masa transisi yang tumpang tindih. Kenapa tumpang tindih, karena tidak
serta merta ciri-ciri biologis-psikologi langsung hilang dari dalam dirinya.
Semua masih terasa normal dimilikinya akan tetapi sementara itu ciri-ciri
remaja pun sudah mulai ada dimilikinya. Bis dikatakan juga, masa puber
tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan awal dari masuknya masa remaja.
Menjelang anak matang secara seksual, ia masih disebut anak puber, begitu
matang secara seksual ia disebut remaja atau remaja muda.
Biasanya anak perempuan memang
cenderung cepat matang jika dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada
umumnya usia masa puber pada anak perempuan adalah diusia 8-13 tahun sedangkan
pada anak laki-laki adalah 14 tahun.
Ciri-ciri anak memasuki masa pubertas adalah
sebagai berikut :
1. Mulai munculnya
keinginan untuk mencari pergaulan diluar lingkup keluarga
2. Menjadi sedikit
emosional, dengan adanya keinginan mencari dan menemukn jati diri
sendiri.
3. Terkadang mulai
menunjukkan sikap yang bertentangan.
4. Dari segi fisik
anak perempuan payudara mulai muncul.
5. Rambut pada kemaluan juga sudah mulai tumbuh, diikuti
dengan pertumbuhan rambut pada ketiak pada anak laki-laki dan perempuan.
6.
Anak perempuan akan mengalami yang namanya
menstruasi.
7.
Anak laki-laki akan mengalami mimpi basah.
8.
Suara mulai berubah dan pada anak laki-laki akan
tumbuh jakun.
9.
Anak perempuan biasanya berat badannya akan semakin
bertambah.
10. Biasanya
wajah mulai berjerawat.
Sebagai
orang tua, tentu saja kita ingin selalu mengetahui bagaimana perkembangan
anak. Jangan sampai melewatkan dan tidak mengetahui perkembangan anak apalagi
mengetahui mengenai pubertasnya. Karena, perlu kita ketahui bahwa masa-masa
pubertas bisa menjadi masa terakhir pertumbuhan dan perkembangan anak. Di
sinilah menjadi puncak pertumbuhan anak. Yang bisa dikatakan pula merupakan masa pertumbuhan kedua tercepat
setelah masa bayi.
Dan hal yang tidak bisa kita kesampingkan pula bahwa , dimana masa-masa ini pula, kita sebagai orang tua tidak lupa memberikan asupan nutrisi
dan mengetahui aktivitas fisik yang cukup mampu mendukung pertumbuhan anak.
Tentunya semua akan berjalan sesuai dengan waktunya. Tugas kita adalah memberikan pembelajaran, pemahaman dan tentunya kita pun juga bisa semakin belajar dan menambah pengalaman demi membentuk pribadi anak yang siap untuk menjadi pribadi yang semakin baik dan semakin baik lagi.
1 Komentar
Tanpa terasa anak terus bertambah besar,sebagai orangtua tentunya perkembangan anak itu memang harus dipantau agar orangtua tahu apa saja yg dialami oleh anak, ilmu buat saya nih kala si bocah besar nanti
BalasHapusTerimakasih atas kunjungan dan coret coret komentarnya ya ...