Penampilan Salah Satu Peserta Tari. Foto : Ist |
Sudah
pernah dengar belum sih dengan festival Batanghari? Atau kalian sudah pernah
melihatnya secara langsung? Atau mungkin, bahkan kalian salah satu masyarakat Jambi
yang turut melaksanakan event satu ini?
Nah,
bagi yang belum tahu dengan Festival ini, yuk kita saling cari tahu dan semakin
memperkaya pengetahuan kita mengenai salah satu event yang ada di Indonesia yang satu ini. Seperti
sebelumnya saya katakan dipembuka. Event ini merupakan salah satu event yang
dilakukan oleh masyarakat Kota Jambi. Dimana ini merupakan event tahunan. ditambah lagi, event ini sudah masuk dalam Top 100 Calendar Of Event. Tentunya
masyarakat Jambi pada umumnya sangat antusias akan event ini.
Sepertinya
bagi masyarakat Kota Jambi yang dikenal dengan “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”
ini, penting bagi mereka untuk terus melestarikan kearifan budaya lokal. Ini terlihat
dari bagaimana sukses dan meriahnya event ini setiap dilakukan satu tahun
sekalinya. Nah untuk tahun ini, event ini berlangsung mulai dari tanggal 22
sampai dengan 25 September 2018 lalu yang berlokasi di kawasan Taman Tanggo
Rajo, area Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Tentunya
dilaksanakannya event ini memiliki tujuan. Selain untuk mengenalkan Budaya
Jambi yang kaya akan berbagai destinasi yang eksotik supaya dikenal oleh
masyarakat luas, juga bertujuan untuk mengajak dan meningkatkan kunjungan para
wisatawan. Baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.
Foto : Ist |
Berbagai
acara disuguhkan demi memeriahkan dan memuaskan masyarakat yang sudah antusias
menyaksikan event satu ini. Berbagai event tersebut seperti Parade 99 Model
tengkuluk ( Parade Seribu tengkuluk), Ketek Race, Ketek Odong-odong, festival
tari dan lagu daerah, pameran kepariwisataan, Giant Photo Booth, serta tidak
ketinggalan pula atraksi dan penampilan seni budaya lainnya.
Untuk
Parade 99 Model Tengkuluk ini, bukan sembarang tengkuluk yah. Tengkuluk bagi masyarakat
Jambi ini bukan hanya sekedar penutup kepala bagi para wanita Jambi loh. Akan tetapi
setiap jenis tengkuluk serta cara pemakaiannya memiliki filosofi yang
berbeda-beda. Jika tengkuluk dipakai oleh gadis Jambi yang blum menikah, posisi
ujung tengkuluk terjuntai ke arah kiri.
Kemudian, untuk wanita Jambi yang sudah menikah posisi tengkuluk terjuntai ke arah kanan. Seiring berkembangnya zaman, ini dijadikan oleh masyarakat Jambi (wanita khususnya) sebagai pelengkap berbusana untuk menghadiri acara misalnya seperti acara pesta dan sudah memiliki banyak jenis akan tetapi tetap menjaga ciri khas warisan budaya leluhur.
Kemudian, untuk wanita Jambi yang sudah menikah posisi tengkuluk terjuntai ke arah kanan. Seiring berkembangnya zaman, ini dijadikan oleh masyarakat Jambi (wanita khususnya) sebagai pelengkap berbusana untuk menghadiri acara misalnya seperti acara pesta dan sudah memiliki banyak jenis akan tetapi tetap menjaga ciri khas warisan budaya leluhur.
Kemudian,
ada pula Ketek Race. Sudah pada tahu kan kalau ketek itu apa. Ketek ini
merupakan perahu yang terbuat dari kayu yang merupakan salah satu alat
trasnportasi yang masih sangat diandalkan oleh masyarakat Jambi. Jadi kalau
disimpulkan, ketek race ini adalah perlombaan perahu. Tentunya akan digelar di
Sungai Batanghari, Sungai kebanggan Jambi yang merupakan sugai terpanjang di
pulau Sumatera.
Sedangkan
untuk ketek odong-odong, merupakan perahu yang dihias sedemikian rupa yang
dipakai para wisatawan untuk menikmati keindahan Sungai Batanghari serta destinasi-destinasi
wisata yang ada di sekitaran Sungai Batanghari, Jambi.
Oh
iya ada pula Jebatan Gentala Arasy yang merupakan salah satu ikon wisata yang
ada di Jambi. Desainnya yang elok tentu dapat menarik para wisatawan untuk melihatnya
secara langsung. Apalagi kalau kesini sambil melihat indahnya sunset. Dari sana
kita bisa ke Menara Arasy juga loh. Dengan melewati jembatan-jembatan yang berada di sungai Batanghari yang sukses dijadikan bak panggung pertunjukan ini, kita bisa melihat dengan jelas atraksi-atraksi yang keren disuguhkan.
Kemudian
ada pula Karnaval Angsa Duo yang merupakan parade peragaan busana dari berbagai
daerah yang ada di Jambi serta tidak ketinggaan pula pertunjukan seni budaya
daerah. Angsa Duo (Angsa Dua) ini merupakan lambang pemerintahan Kota Jambi dan
menjadi salah satu motif batik khas Jambi.
Nah,
bagi yang suka kopi nih. Ada juga pojokan kopi atau Coffe Corner yang cocok banget buat kalian yang pencinta kopi. Sajian
kopi khas Jambi yang dijamin bisa masuk dalam list kopi favorit kalian untuk
selalu diseduh kalau sedang ingin minum kopi. Pokoknya kalau kalian ke sini
dijamin nggak bakal rugi deh.
Festival ini memang sudah berlalu akan tetapi keseruannya masih melekat jelas di hati masyarakat sekitar dan tentunya bagi wisatawan yang sudah menyaksikan langsung kesana. Jadi, tahun depan jangan sampai terlewatkan yah. Siap-siap dimasukkan kedalam waiting list wisata kalian selanjutnya.
0 Komentar
Terimakasih atas kunjungan dan coret coret komentarnya ya ...