Memiliki wilayah yang
luas dan memiliki kesuburan yang cukup membuat masyarakat Bengkulu mampu
mengembangkan diri mengelolah wilayah tanah kosong mereka menjadi wilayah
perkebunan yang menghasilkan dan mampu menunjang ekonomi mereka. Dengan memanfaatkan
hal tersebut, mayoritas penduduk asli Bengkulu memenuhi kebutuhan
sehari-harinya dengan berkebun. Baik itu berkebun sawit, karet maupun kopi.
Saat ini, provinsi Bengkulu baru menempati posisi
ketiga dari 5 daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Bengkulu mampu
menghasilkan 88.861 ton tiap tahun. Selain itu, Bengkulu merupakan daerah segi
tiga emas penghasil Robusta terbesar ketiga di pulau Sumatera setelah Sumatera
Selatan dan Lampung.
Namun dibalik anugerah dan kesempatan yang Tuhan berikan
kepada kita, masih ada beberapa hal yang kita sayangkan. Pemanfaatan dan
pengolahan dibidang pertanian maupun perkebunan di daerah Bengkulu masih
terbilang melalui sitem manual dan tradisional/ al inilah yang menjadi salah
satu penyebab hasil produktifitas masih terbilang kecil dan belum memuaskan
bahkan belum mampu mensejahterahkan masyarakat yang menggantungkan hidupnya
dengan berkebun. Selain itu, kopi Bengkulu masih
terbilang kurang dikenal bahkan oleh masyarakatnya sendiri.
Bagi penikmat kopi harus
kita syukuri Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki kopi yang
mempunyai cita rasa tersendiri. Tak dapat dipungkiri pula, kopi robusta
Bengkulu memiliki cita rasa yang berbeda dengan kopi robusta lainnya. Hal inilah
yang ingin dibuktikan oleh Kopi Gading Cempaka, berasal dari kopi robusta asli
dari tanah Bengkulu.
Setelah mencoba Kopi
Gading Cempaka ini, saya memang merasakan cita rasa yang berbeda dengan
kopi-kopi lainnya yang pernah saya minum sebelumnya. Begitupun tanggapan
orang-orang yang sudah saya coba suguhkan. Keluarga saya juga merasakan hal
yang sama. Selain harum dan gurih Kopi Gading Cempaka ini juga terasa nyaman
diperut ketika diminum.
Tentu saja selain rasa
yang membuat kita menjadi ingin selalu meminumnya, kenyamanan setelah
diminumpun patut menjadi aasan bagi kita untuk selalu mengkonsumsi sebuah kopi
dan hal inilah yang coba diberikan oleh Kopi Gading Cempaka asli produk masyarakat
Bengkulu.
Supaya kita lebih kenal
lagi dengan Kopi Gading Cempaka ini, berikut sedikit ulasannya.
Kopi Gading Cempaka, Kopi
Premiumnya Bengkulu
"Kopi
Robusta boleh ada dimana-mana. Tapi soal kenikmatan rasa, kopi robusta Bengkulu
berani beda. Buah kopi robusta kami, lahir dari proses panjang tradisi
perawatan yang sudah turun temurun. Karena itu, rasakan sensasi kopi robusta
Bengkulu."
Kopi Gading Cempaka memiliki
silsilah tutur panjang walaupun namanya belum pernah tercatat dalam 'buku
sejarah' perkopian Bengkulu bahkan Indonesia. Maklum, sejarah peradaban kita
lebih dikenal dengan budaya tutur mulut ke mulut daripada budaya literasi. Kita
kalah dengan Jepang kalau soal 'catat-mencatat'. Untuk itu, kami berkewajiban
saat ini menjelaskan secara singkat dan padat apa yang masih tersimpan dalam
ingatan para orang tua kita yang masih hidup.
Dahulu kala, hidup seorang
petani kopi sekaligus 'toke' atau pengepul kopi di sebuah dusun tua yang
belakangan diberi nama Desa Aur Gading. Desa ini masuk wilayah administrasi
Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Dimulai dari nama, Kopi Gading
Cempaka tampil dari sebuah filosofi lokal yang mengakar pada masa dahulu kala,
diangkat kembali kepermukaan untuk mengabadikan sejarah leluhur. Masih ingat
dengan kisah perempuan cantik Putri Gading Cempaka?
Putri Gading Cempaka merupakan
putri bungsu dari Raja Ratu Agung (pendiri sekaligus Raja pertama Kerajaan
Sungai Serut). Seorang putri cantik rupawan dari titisan Kerajaan Majapahit.
Bukan hanya perawakannya yang mempesona, putri gading juga memiliki kecerdasan
yang rupawan.
Wajar, jika pangeran dari Aceh
tergila-gila padanya. Hingga terjadilah perang dahsyat antara kerajaan Bengkulu
dengan pasukan pangeran Aceh lantaran pinangan ditolak oleh Putri Gading
Cempaka.
Kecantikan Putri Gading Cempaka
dalam konteks saat ini --Kopi Gading Cempaka-- gambaran soal kopi Bengkulu. Kopi
Bengkulu hanya butuh sentuhan 'branding' agar bisa dilirik, diminati, dan
dicintai seperti daerah-daerah di Indonesia.
Walaupun Bengkulu merupakan penghasil kopi Robusta
mayoritas, kopi Arabika juga mulai banyak diminati oleh petani. Sehingga,
Arabika sudah mulai dikembangkan secara pelan-pelan. Selain harganya yang
lumayan mahal, secara rasa, kopi Arabika Bengkulu diyakini mampu beri rasa
berbeda dengan daerah lain.
Kopi Gading Cempaka menyediakan
Kopi Premium. Kata Premium adalah merupakan manivestasi kecantikan dan
kecerdasan dari sosok Putri Gading Cempaka. Sehinga dapat dibayangkan soal cita
rasanya. Dijamin tidak akan berpaling.
Bengkulu dengan potensi kopinya yang besar dan
berpeluang menjadi penghasil kopi Rabusta terbesar di Indonesia, diharapkan
mampu menghidupkan perekonomian mulai dari hulu ke hilir. Sehingga semua
masyarakat Bengkulu dapat menikmati kopi tiap hari tampa perasaan tertekan dan
diburu-buru hutang.
Nama desa Aur Gading dan Kopi
Gading Cempaka sekilas sama karena mengandung satu kata sama. Namun berbedah
jauh dari muasal sejarah nama desa tersebut. Aur berarti Bambu, Gading
merupakan Kuning. Jadi Bambu Kuning yang dulu tumbuh subur di perkampungan.
Walaupun saat ini sudah tidak ada lagi jejaknya.
'Kopi Gading Cempaka' penjajah menyebutnya adalah kopi
candu. Bisa mematahkan alusinasi jadi kegirangan dan sumber kekuatan serta
kebahagiaan.
Kopi Gading Cempaka menyediakan
dua produk utama baik berupa 'roasted beans' ataupun 'ground coffee beans'
dengan harga yang tidak menguras dompet [ada harga, ada kualitas]:
ROBUSTA PREMIUM
Isi 200 gram = 30.000*
ARABIKA PREMIUM
Isi 100 gram = 20.000*
*untuk harga Reseller or
Dropshipper hubungi kontak di bawah 👇
Cara pemesanan sebagaimana
berikut ini:
Online:
- WA 08117321511/ 081995850700
- Twitter @kopigadingID
- Fanpage Kopi Gading Cempaka
- IG @kopigadingcempaka
COD di studio Radio B-One FM Kota Bengkulu- Jalan S.
Parman No. 117 Padang Jati Ratu Samban Kota Bengkulu.
19 Komentar
wahhh ternyata ada cerita dan sejarah ya dibalik nama Kopi Gading Cempaka
BalasHapusheheehe. Iya kak.
HapusNgomongin kopi, jadi ingat filosofi kopi.
BalasHapus😁😁
HapusSejarah pemilihan nama kopinya aja udah panjang ya mbak, mewakili kualitas rasanya yang ga meragukan lagi.. ^^
BalasHapusiya kak
HapusBaru tahu tentang kopi cempaka ini pas lebaran dapat oleh2 dari Bengkulu kopi kata suami yang doyan emang enak :)
BalasHapusiya. Salah satu oleh-oleh yang nggak bleh ketinggalan ini yah 😁😁
Hapuswahh,, belum pernah cobain. Jadi penasaran sama rasanya..
BalasHapusayooo cobain segera kak
Hapuswahhhh kemasan produk baru yang baru saya dengar, boleh dicoba nih kapan kapan kalo ke bengkulu :v
BalasHapuswahh sangat boleh banget kak
Hapuswaaah bikin candu.. mungkin sangking enaknya kali ya :D
BalasHapusiya kak. Cobain deh 😁😁
Hapusmau lagi dunk kopinya, yg kemaren dah habis hahaha
BalasHapusboleh kak. Kontak person aj. Eehhe
Hapusyang punya kopinya makudnya
Hapussaya juga suka kopi ini
BalasHapusPengin nyobain rasa kopinya ... pengin tau rasa khasnya kayak apa ☺
BalasHapusTerimakasih atas kunjungan dan coret coret komentarnya ya ...