Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing



Emosi sekali rasanya beberapa minggu kebelakang ini ya. Cuaca panas rasanya sudah tidak bisa dikontrol lagi. Ada apa dengan bumiku, bumimu, dan bumi kita? Bukan hanya panas yang menyengat tetapi rasanya udara juga semakin pengap, belum lagi angin kencang dan debu-debu yang berterbangan semakin memperburuk suasana. Bukan hanya tubuh yang berkeringat, rasanya penyakit lain pun mulai mengintai. 

Cuaca panas yang terjadi saat ini bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari tetapi juga dapat menyebabkan berbagai penyakit. Berikut tips menghadapi cuaca panas : 

  • Perbanyak minum air putih untuk cegah dehidrasi. 
  • Kurangi bahkan kalau bisa hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol dan minuman manis.
  • Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung bisa gunakan topi atau payung dan menggunakan tabir surya. 
  • Pakailah pakaian yang berbahan ringan dan longgar.

Fenomena naiknya suhu bumi disebut sebagai pemanasan global. Dilansir dari NASA, bumi semakin panas karena semakin banyak gas rumah kaca di atmosfer bumi. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana membuat panas dari matahari terperangkap di bumi. Belum lagi jejak karbon yang kita hasilkan dari kegiatan kita sehari-hari yang memberikan dampak negatif bagi kehidupan kita dibumi seperti bencana kekeringan, berkurangnya sumber air bersih, timbulnya cuaca ekstrim seperti yang kita rasakan saat ini, dan berbagai kerusakan alam lainnya. 


Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing 

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Salah satu peribahasa yang bisa dikatakan cocok untuk menggambarkan kondisi kita saat ini. Bergerak bersama demi menuju kemajuan. Apalagi jika ini menyangkut masa depan anak - cucu nanti. Rasanya pekerjaan yang berat sekalipun kalau dilakukan secara bersama-sama akan terasa ringan. Tanpa terkecuali untuk bumi. 


Zaman sekarang, masih banyak kita temui sifat indifidualistik manusia yang semakin tinggi dan ternyata malah berdampak buruk akan keberlangsungan bumi dan kita makhluk hidup didalamnya. Padahal kalau mau ditelusuri, gotong royong merupakan budaya Indonesia loh. Seharusnya bisa juga kan diterapkan dalam gotong royong untuk menjaga bumi agar tetap baik. Karakter yang baik sudah seharusnya diturunkan dari generasi ke generasi dan tentunya saja konsisten dalam kebaikan adalah salah satu kunci utamanya. 


Apalagi sesuai dengan momentum tanggal 1 Juni nanti akan diperingati sebagai hari lahir Pancasila selanjutnya tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pas banget kalau mau membuktikan bukan hanya soal menjaga kesatuan NKRI kita bisa kompak tetapi di dunia dalam menjaga bumi kita juga bisa loh memberikan kontribusi dan saling berkolaborasi. 


Kita memang memiliki hak untuk memanfaatkan sumber daya alam dan menikmati lingkungan yang bersih. Akan tetapi jika ingin memiliki hak tersebut kita pun juga harus melaksanakan kewajiban kita untuk bekerjasama dalam menjaga lingkungan agar tidak rusak. Jika lingkungan yang dibangga-banggakan rusak atau bahkan sampai habis, bisa sangat berdampak pengaruhnya akan keberlanjutan kehidupan kita dibumi juga. 


Cara mudahnya untuk ambil bagian adalah turut berpartisipasi mengikuti challange Team Up For Impact di https://teamupforimpact.org/team-up-everyday/play. Kalian bisa pilih challange sesuai dengan yang menggambarkan kamu sesungguhnya. Dijamin tidak akan ada penyesalan nantinya yang ada kalian semua akan ketagihan karena beberapa challange-nya adalah gaya hidup positif dan bisa mengubah hidup kita semua. 



Lakukan Aksimu Sekarang Juga 


Tahukah teman-teman konsumsi listrik Indonesia mencapai 1.109 kilowatt jam (kWh) per kapital dan diperkirakan bisa meningkat seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terdapat dampak buruk dari penggunaan listrik berlebihan, terjadinya peningkatan suhu global akibat dari panasnya energi listrik yang terlalu lama digunakan/ penggunaannya melebihi batas. Pemborosan listrik juga dapat menyebabkan kemungkinan cuaca ekstrim di suatu wilayah tertentu. 


Ayo, #BersamaBergerakBerdaya dengan melakukan aksi nyata. Saya sendiri minimal 2 jam dalam sehari menchallange diri saya dan keluarga untuk mengurangi pemakaian listrik. Bayangkan jika semakin banyak kita mengajak, semakin banyak yang melakukan aksi sederhana ini akan sangat besar dampaknya untuk bumi kita.

Tentu saja aksi kita bukan hanya itu saja untuk menjaga bumi tetap lestari. Mulai belajar untuk mengenal produk ataupun aktivitas yang memiliki rendah karbon juga mulai saya pelajari saat ini. Mulai dari memilih makanan, pakaian bahkan hobi ternyata memiliki jejak karbon. Berhubung keluarga bukan tipe yang menyukai daging-dagingan menjadikan salah satu wujud nyata kami untuk berpartisipasi dalam mengurangi emosi karbon karena daging memiliki jejak karbon yang terbilang cukup tinggi. Apalagi wajib juga untuk selalu menghabiskan makanan dan tidak meninggalkan sisa.


Terakhir, challange yang saya pilih adalah mix and match baju salah satu godaan yang paling sulit untuk dilakukan oleh sebagian besar kaum ibu-ibu apalagi kalau momen itu adalah moment penting dan sayang sekali untuk tidak disiapkan sematang mungkin termasuk. Pernyata, faktanya industri fast fashion adalah penyumbang polusi terbesar dan menurut data, rata-rata konsumen membeli pakaian meningkat 60% tiap tahunnya (saya salah satu dari 60% tersebut). Jadi, sebagai wujud nyata saya untuk terus berkomitmen menjaga bumi dengan mempuasakan diri melirik platform belanja online. Apalagi jika baju masih banyak layak pakai di lemari.

Mungkin hanya ini saja ikrar dan challange saya dalam #TeamUpForCleanEnergy. Masih banyak hal lainnya yang bisa kita lakukan bersama sebagai wujud cinta akan bumi kita dan menjaganya untuk selalu lestari hingga anak-cucu kita nanti. Cerita kalian hari ini bagaimana?



Posting Komentar

28 Komentar

  1. Masalah kelestarian bumi ini dirusaknya bareng2 jadi betulinnya juga kudu bareng2, ya. Insyaallah saya berusaha sebisa saya beraktivitas yang ramah lingkungan

    BalasHapus
  2. Sangat bijak untuk bisa memanfaatkan pakaian dalam lemari dan melakukan mix and match fashion yang sudah ada. Apalagi trend fashion biasanya akan berulang. tinggal pinter pinter memanfaatkan isi lemari

    BalasHapus
  3. Menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama selama kita masih merasa sebagai manusia dan masih tinggal di bumi ini. Jadi, memang tak ada alasan untuk tidak mengambil peran apapun yang kita bisa untuk keberlangsungan hidup di bumi yang lebih baik

    BalasHapus
  4. Aku lagi milih-milih baju nih. Mau dipermak atau remodel kayak apa. Mayan isi waktu bisa jahit baju dan engga usah beli baru deh. Baru baca-baca juga nih, bahwa untuk memroduksi tekstil perlu air banyaaak banget kan...

    BalasHapus
  5. Banyak sekali ya sebenarnya usaha dan upaya kecil yang bisa dilakukan demi menjaga agar suhu Bumi nggak naik dan naik terus. Beneran berasa banget lho kalau belakangan ini, beberapa tahun ke belakang maksudnya, udara jadi panas dan cuaca makin nggak karuan. Kalau makin banyak orang yang peduli untuk mulai bijak berlaku sesederhana terbiasa mix and match pakaian saja, semoga Bumi jadi lebih baik beberapa tahun ke depan.

    BalasHapus
  6. Aku sekarang fokus ke aktivitas digital untuk mengubah lingkungan kak hehe. mengingat skrg udah ngabisin hampir setengah hari cuma di depan laptop ajaa. jadinya merasa bertanggung jawab dengan itu semua. Btw semangat tuntasin challengenya ya kak!

    BalasHapus
  7. menjaga lingkungan dimulai dari diri sendiri dan bisa dimulai dari rumah.
    Mari #BersamaBergerakBerdaya untuk bumi yang lebih lestari

    BalasHapus
  8. Aku juga udh mengurangi pemakaian listrik nih. Salah satunya pas tidur. Soalnya dulu tuh susah bgt tidur kl lampu mati semua. Kayak serem aja gt. Apalagi pas terbangun tengah malam. Tp pas ada riset lbh baik tidur dlm keadaan gelap, ya lampu kamar aku matikan aja.

    BalasHapus
  9. pepatah lama ini memang menunjukkan kearifan lokal Indonesia , jadi orang tuh jangan cuma mau momen indahnya doang ya, tapi masa susahnya ya dijalani brg hi hi.

    BalasHapus
  10. Iya nih industri fast fashion tuh ternyata semengerikan itu yha dampaknya buat bumi. Bener lho kita harus bergerak bersama buat melawan perubahan iklim. Aksi sederhana seperti memakai baju yang masih layak di lemari, menunda beli2 muluuu.

    BalasHapus
  11. upaya sedikit yg kita lakukan dr rumah semoga bisa membantu bumi terus lestari ya kak, sama saya juga dengan mengupayakan mematikan listrik yg tak terpakai, mix and match baju, dll.

    BalasHapus
  12. kalau sama-sama saling kerja sama pastinya akan jadi ringan ya, tentu butuh konsistensi juga untuk bisa tetap berada di jalan yang benar, demi bumi kita bersama.

    BalasHapus
  13. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga bumi ini sebenarnya. Tapi ya memang, harus konsisten diterapkan dan gak bisa sendirian ya kak

    BalasHapus
  14. yess, Karena sering ngobrol Dan diskusi soal isu2 lingkungan, pelan2 aku pun menjalani aktivitas hemat energi, juga berkebun, semoga Makin banyak yang ikut serta buat jaga bumi Karena share informasi yang kita lakukan ya

    BalasHapus
  15. ah jadi teringat zaman sd nih kak, ini peribahasa yang termasuk pertama kali aku dengar. tapi setuju sih emang kita perlu bergerak bersama untuk melindungi bumi dan mengurangi jejak karbon

    BalasHapus
  16. Yess banget cuaca sekarang tidak bisa di prediksi dan sejak puasa kemarin panasnya mantul banget.
    Ketika silaturahmi lebaran sampai basah keringat saking panasnya.
    Mulai dari diri sendiri dan keluarga yuks kampanye untuk melindungi kerusakan bumi.

    BalasHapus
  17. Bener ya tanpa kita sadari, dari pakaian saja ternyata bisa menimbulkan banyak sampah. Dan itu nambah beban bumi juga

    BalasHapus
  18. Aksi nyata kita akan berdampak untuk membuat alam kembali baik lagi. Salah satunya mengurangi pembelian baju, mix and match baju yang udah ada, jadi enggak harus baru.

    BalasHapus
  19. Nampaknya memutus aliran listrik yang tidak digunakan memang harus dilakukan semua orang tanpa terkecuali dengan mematikan lampu dan peralatan yang tidak digunakan. Terkadang kita teyap membiarkan hidup dengan dalih kita sudah membayar, padahal dampaknya bagi lingkungan tidak baik

    BalasHapus
  20. Saya juga lagi mulai ngatur lemari baju biar ngga beli2 baju lagi. maksudnya misahin baju yang awet dan baju yang nggak awet, menurunkan baju ke saudara, trus minimalist aja sih mempertahankan baju yang modelnya timeless

    BalasHapus
  21. Sebenernya aku kepikiran rantai pemanasan global yang selama ini gak putus.
    Karena isu mitigasi perubahan iklim, orang jadi lebih banyak di dalam ruangan, menggunakan AC dan listrik lainnya. Jadi bumi semakin panas dan panas.
    Semoga kita semua bisa semakin bijak dalam menggunakan listrik, air dan kelola dengan baik ada yang ada di sekitar kita.

    BalasHapus
  22. Ah iya. Pas banget ya pepatahnya
    Emamg harus bergerak bestama untuk menjag kestarian bumi y

    BalasHapus
  23. Masih berusaha untuk berhemat listrik nih. Kadang masih suka kelupaan matikan lampu teras atau cabut charger. Klo soal baju, skrng udah jarang bgt beli baju baru. Bahkan meski momen lebaran. Klo beli baju pun pilih yg modelnya klasik supaya lebih long lasting.

    BalasHapus
  24. Aku juga mulai belajar untuk selalu memasak secukupnya, agar nggak ada makanan yang terbuang. Dan soal baju, pilih baju yang kira-kira bahannya awet. Jadi nggak gampang buang baju juga.

    BalasHapus
  25. Besar juga ya konsumsi listrik di negara kita. Kalau saya sudah mengurangi penggunaan listrik, pakai seperlunya saja

    BalasHapus
  26. Mu gkin saya juga termasuk ke dalam 60% itu. Bukan karena sering gonta ganti pakaian, tapi karena pakaian lama mulai ga nyaman dipakai karena pengaruh berat badan. Hehe.. Mungkin langkah awal yang seharusnya saya lakukan adalah menjaga berat badan ya..

    BalasHapus
  27. Bener banget nih, Industri fast fashion malah merusak lingkungan. Jadi, harus lebih aware sih untuk lebih bijak dalam memilih fashion, kalau bisa yang ramah lingkungan saja ya.

    BalasHapus
  28. aku pun mulai aware sama penggunaan listrik. biasa suka asal ninggalin kipas, sekarang harus matiin dulu kalau mau ditinggal kipas kudu mati

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungan dan coret coret komentarnya ya ...