Team Up For Impact : Sederhana Aksinya, Nyata Hasilnya



Pernah nggak sih kita melakukan sesuatu selalu memikirkan dampak baik atau buruknya? Contoh sederhananya menghabiskan makanan di piring. Menurut UN Food and Agriculture Organization, sampah makanan setiap tahunnya bisa memberi makan 11% populasi Indonesia dan setengah dari total makanan yang diproduksi di dunia terbuang dengan percuma.  

Sampah makanan memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan. Pertama, pembuangan sampah makanan dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, terutama metana, yang memiliki dampak yang lebih besar pada perubahan iklim dibanding dengan karbon dioksida. Metana dilepaskan dari sampah makanan yang terbuang ketika terurai dan merupakan penyebab utama dari pencemaran udara dan global warming. 

Kedua, pengelolaan sampah makanan memerlukan biaya dan sumber daya yang besar, termasukn energi dan air. Hal ini dapat menyebabkan dampak yang merugikan pada lingkungan jika pengelolaan sampah makanan tidak dilakukan secara efisien. 

Ketiga. limbah makanan yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang penyakit, serangga dan hewan pengerat yang membawa penyakit. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya.  

Sesederhana itu memang yang kita lakukan akan tetapi lihatlah bagaimana dampaknya yang sudah mulai kita rasakan saat ini. Mau hal ini berkelanjutan hingga tidak ada lagi ruang hijau dan bumi yang baik untuk anak-cucu kita tinggali? Rasanya tidak. 

Apalagi, 22 April setiap tahun kita selalu diingtakan dengan diperingatinya hari bumi. Tentu saja bertujuan untuk terus menjadi pengingat dan mengingatkan kesadaran kita tentang perlindungan lingkungan dan keberlanjutannya melalui aksi kolektif dan publik tentang pentingnya melindungi planet bumi. 

Peringatan Hari Bumi juga menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi kebiasaan gaya hidup kita serta mempertimbangkan tindakan yang dapat diambil untuk mendukung keberlanjutan mengurangi dampak negatif pada lingkungan seperti pengurangan emisi gas rumah kaca, pengurangan sampah, penghematan air, dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. 

Bertepatan pula untuk tahun ini jatuh pada bulan Ramadhan yang seharusnya bukan hanya mengingatkan kita sebagai umat muslim yang berbahagia menyambut bulan suci tetapi juga renungan kita untuk terus menjaga apa yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita untuk kita jaga dengan sebaik-baiknya juga menambah amal di bulan Ramadahan dengan mencari berbagai kegiatan positif.

Menjaga kelestarian lingkungan, dalam Islam juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai tugas dan tanggung jawab setiap manusia sebagai khalifah di bumi. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik". (QS. Al-A'raf : 56). 

Salah satunya bersama Team Up For Impact Everyday yang mengajak setiap orang untuk bekerja sama #UntukmuBumiku menciptakan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari. Sederhana aksinya akan tetapi jika dilakukan secara konsisten dapat berdampak besar dan nyata hasilnya bagi planet bumi. Mau ikutan ? Boleh banget. Caranya adalah : 



Bersama Team Up For Impact, saya akan men-challenge diri saya sendiri untuk konsisten dalam hal makanan dengan cara :

  1. Menghabiskan makanan di piring, dengan cara mengatur porsi dan selalu menghabiskan makanan yang ada dipiring.
  2. Belajar cara menyimpan makanan, terutama menyimpan sayur agar lebih tahan lama selain menyimpan di dalam kulkas. 
  3. Merencanakan sampah masakan, dengan perencanaan yang baik sisa bahan makanan seperti tulang dan batang sayuran tidak dibuang secara sia-sia tetapi diolah menjadi kaldu atau sup. 
  4. Membuat menu mingguan. Dengan merencanakan menu mingguan ini bukan hanya mengorganisir bahan baku sesuai dengan apa yang kita butuhkan tetapi secara tidak langsung kita juga menghemat uang dan waktu. 
  5. Mempelajari kompos guna mengurangi sampah organik selain itu juga kompos bisa membuat kualitas tanah dan air di rumah menjadi lebih baik. 
  6. Cari informasi donasi makanan. Mengingat Indonesia menduduki peringkat ke 2 sebagai negara penghasil sampah makanan di dunia, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk meminimalisir pengurangan sampah makanan salah satunya dengan mendonasikan kelebihan makanan. 
  7. Jangan malu membeli roti diskon.
  8. Makan makanan yang tidak bersampah, dimana jenis makanan tersebut bisa dimanfaatkan semua bagiannya tanpa meningglkan sampah. 
  9. Makan makanan lebihan. Tak jarang ketika kita memasak ada lebihnya jika belum habis saat itu jangan langsung dibuang akan tetapi bisa kita simpan terlebih dahulu di freezer dan dipanaskan kembali saat ingin memakannya. 
  10. Shared konten manajemen food waste. Semakin sering kita mencari tahu mengenai informasi-informasi yang bermanfaat, makin banyak ilmu yang bisa kita dapat dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
  11. Install aplikasi manajemen food waste 
  12. Belanja di pasar basah 
  13. Belajar proses makanan

Saya #TeamUpForFood kalian tim yang mana nih ? Meskipun sejatinya semua challenge harus sebisa mungin kita laksanakan semuanya ya karena semua baik untuk bumi kita. Semakin sering, semakin konsisten dan semakin banyak kita mengajak dalam kebaikan mudah-mudahan bumi kita semakin hari pun semakin baik dan tetap baik.

#TeamUpforImpact #EBSSenior #EcoBloggerSquad 





Posting Komentar

23 Komentar

  1. pengin banget deh bisa ngurangi sampah makanan ini. moga bisa ya walau sedikit-sedikit progresnya.

    BalasHapus
  2. Saya team up for food yang masih berproses kak. Miminimalkan sampah bahan makanan masih berjuang melakukannya. Semangat.

    BalasHapus
  3. Aku izin nyontek tips-tips di atas ya, Kak. Aku mau coba challenge juga, semoga istiqomah.

    BalasHapus
  4. Iyaa Kak sedih banget kalau ada yg gak ngabisin makanannya dan berakhir di tempat sampah, terutama kalau pas pesta/prasmanan. Padahal ada larangan membuang makanan ya.

    Cara untuk menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana seperti bertnggung jawab dalam menghabiskan makanan ya.

    BalasHapus
  5. Menarik juga nih kak challengenya, saya juga mau ah coba bikin challenge tuk diri sendiri. Karena ternyata banyak sekali hal kecil yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari namun bisa memberikan impact positif bagi lingkungan

    BalasHapus
  6. Aku juga ikutan Challenge TUFI ini, juga belajar bikin kompos sebagai bentuk tanggung jawabku mengolah sisa makananku hehe. Semoga intiqomah juga,

    BalasHapus
  7. Kompos ini yg aku masih belum bisa hehe. Maklum nggak telaten. Paling lebih ke berusaha ambil makan secukupnya sih dan selalu usahain abis

    BalasHapus
  8. Memang anjuran menghabiskan makanan di piring ini selalu digencarkan tadi, Mbak. Karena kalau sisa, selain mubazir, juga jadi sampah makanan yang bisa mengganggu lingkungan. Jadi memang ambil makanan secukupnya dulu.

    BalasHapus
  9. Menu mingguan jadi lebih apik sekaligus dalam pengaturan sampahnya juga ya kak. Boleh juga nih untuk ditiru agar mengurangi sampah yg dihasilkan

    BalasHapus
  10. Lagi belajar juga buat foodprep biar meminimalisir lauk berlebih dan menyebabkan sisa makanan

    BalasHapus
  11. Untuk ikutan challenge Team up for impact inii apakah cukup mengikuti langkah di atas atau ada syarat-syarat khusus yang haru sdipenuhi, Kak?

    BalasHapus
  12. Baru tahu poin nomor 11 nih... Nanti coba diterapin satu2, semoga bisa konsiten melakukannya.

    BalasHapus
  13. semoga makin banyak ya komunitas atau company seperti Time Up for Impact ini sehingga makin banyak orang yang peduli terhadap bumi, semangat nmenjalani challengenya ya kak

    BalasHapus
  14. Saya dan suami sangat disiplin dalam soal menghabiskan makanan. Intinya ambil untuk dihabiskan. Kalau tersisa, ada denda tersendiri. Alhamdulillah sejak itu kami dan anak bisa mengambil makanan secukupnya dan selalu habis.

    BalasHapus
  15. Ah iya, menjaga bumi itu tanggung jawab kita bersama
    Dan semua bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, termasuk menjadi bagian dari Team Up For Impact ini ya mbak

    BalasHapus
  16. Hal-hal yang sepertinya receh kaya menghabiskan makanan ternyata dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi bumi kita dibandingkan dengan acuh tak acuh dengan menyisakan makanan yang nantinya dapat menjadi sampah

    BalasHapus
  17. Ternyata banyak banget yang bisa ikut dilakukan di rumah nih. Kadang hal sederhana pun bisa dikerjakan dan dampaknya ternyata lumayan banget. Hmm mulai dari habiskan makanan dulu nih dan atur porsinya biar gak ada yang terbuang.

    BalasHapus
  18. Lihat ini lalu lalang di timeline IG
    Ternyata memang ada gerakan ya untuk bumi lebih hijau dari sebelumnya
    Mau coba ikutin ah

    BalasHapus
  19. Tertarik banget Install aplikasi manajemen food waste.
    Sesungguhnya, aku masih tersendat kelola sampah yang aku hasilkan di rumah tangga. Seringnya bingung sampah plastik dan anorganik. Tapi sampah makanan sedikit demi sedikit mulai dikelola. Semoga bisa bantu jaga bumi agar kita bisa hidup lebih nyaman.

    BalasHapus
  20. Saat ini, di rumahku juga sedang mencoba menerapkannya nih, makan makanan yang sekali habis sehingga tak menimbulkan sampah. Kemudian mencoba mengelola limbah rumah tangga, mengurangi penggunaan plastik dan semacamnya

    BalasHapus
  21. Baru tahu ada aplikasi management food waste, memang harus mulai dari diri sendiri untuk makan cukup tidak buang2 makanan supaya tidak nyampah

    BalasHapus
  22. emang ada ya orang malu beli roti diskon? takjub sekali haha. tapi emang sih kak, kayaknya harus ada kesadaran dari diri dulu yaa

    BalasHapus
  23. poin 7 aku sangat setuju, karena aku juga melakukan hal itu :D sering banget kalo di mall suka ada roti diskon menjelang tutup jam operasional dan keadaannya masih bagus alias layak untuk dimakan

    BalasHapus

Terimakasih atas kunjungan dan coret coret komentarnya ya ...