Waspadai Missed Abortion : Ketika Janin Meninggal Tanpa Gejala Keguguran


Hamil merupakan kebahagiaan yang tak ternilai bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Kehamilan pun memiliki arti tersendiri bagi seorang wanita. Semakin lengkap sudah rasanya jika seorang wanita bisa dianugerahi kebahagiaan  yang satu ini. Yang kemudian setelah kehamilan sudah menginjak usia sembilan bulan artinya posisi istri pun berubah menjadi seorang ibu. Namun tak merubah kodratnya sebagai seorang istri.

Nah, sebelum lebih lanjutnya mari kita batasi m pembahasan kali ini mengenai kehamilan saja dulu ya. Tentunya setiap wanita yang sedang hamil di dunia ini menginginkan kehamilannya bisa berjalan dengan lancar, sehat, hingga waktu persalinan. 

Akan tetapi, tak jarang kita temui ada beberapa masalah yang bisa terjadi, terutama pada fase awal kehamilan. Misalnya adalah missed abortion, atau yang dikenal dengan sebutan silent miscarriage atau missed miscariage. Biasanya kondisi seperti ini sering terjadi pada awal masa kehamilan, khususnya pada usia sebelum 20 minggu.

Sayanganya kondisi missed miscariage ini sulit terdeteksi tanpa pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound (USG) dan bahkan gejalanya juga seringkali tidak dirasakan. Walaupun demikian, missed abortion ini sangat membutuhkan penanganan medis segera dari dokter supaya tidak membahayakan jiwa bunda.

Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini akan memberikan informasi yang bersumber dari Popmama.com tentang missed abortion yang harus bunda ketahui sebagai berikut :

1. Apa sih Pengertian Missed Abortion
Sebelum membahasnya lebih jauh, perlu kita diketahui bahwa missed abortion ini merupakan keguguran, dimana janin bunda tidak terbentuk atau telah meninggal dunia, akan tetapi plasenta serta jaringan embrionya masih ada di dalam rahim. 
Kondisi seperti ini tidak termasuk dalam kategori aborsi elektif. Dalam hal ini, para pakar medis menggunakan istilah “aborsi spontan” untuk merujuk pada keguguran. Sangat berbeda dengan keguguran pada umumnya, dimana pada missed abortion ini seringkali tidak menyebabkan kram perut dan gejala perdarahan. Sehingga kondisi missed abortion ini sering terlewatkan serta tidak diketahui keberadaanya oleh wanita yang sedang hamil.

2. Penyebab Missed Abortion
Sampai saat ini, penyebab pasti dari missed abortion belum diketahui. Akan tetapi, hampir 50% kasus missed abortion yang terjadi diakibatkan oleh kelainan kromosom. Dimana embrio memiliki jumlah kromosom yang tidak sesuai, sehingga pertumbuhannya terganggu dan bahkan bisa menyebabkan janin meninggal di usia awal kehamilan. 
Bukan hanya itu, missed miscariage ini juga bisa disebabkan oleh adanya masalah pada rahim, misalnya jaringan parut. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat gangguan endokrin atau autoimun sangat beresiko lebih tinggi terjadinya missed abortion ini. Bahkan seorang wanita peroko berat, dan trauma fisik pun bisa menyebabkan terjadi missed miscariage.

3. Gejala dan Tanda Missed Abortion
Yang sudah dijelaskan di atas, bahwa missed abortion ini seringkali tidak menimbulkan gejala serta tanda keguguran pada umumnya, seperti kram pada perut dan perdarahan. 
Akan tetapi, sangat penting bagi bunda untuk mengenali adanya perubahan pada kehamilan. Misalnya jika sering muncul flek darah kecoklatan, atau waspadai juga gejala awal kehamilan, seperti nyeri payudara dan mual, lalu tiba-tiba berkurang atau hilang. Jika bunda mengalami kondisi seperti itu, maka sebaiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk segera ditangani.

4. Diagnosis dan Pemeriksaan Missed Miscariage
Mungkin untuk sebagian besar wanita hamil tidak akan menyadari bahwa dirinya tengah mengalami misses miscariage tanpa pemeriksaan dokter. Lalu setalah berkonsultasi dengan dokter dan dilakukan USG terlebih dahulu guna mendeteksi detak jantung janin. Jika usia kehamilan masih dibawah 10 minggu, mungkin dokter akan memantau kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah bunda. Jika tingkat hCG tidak naik pada kadar tertentu, ini merupakan tanda bahwa kehamilan sudah berakhir.

5. Perawatan dan Pengobatan Misses Abortion
Dalam hal ini, dibutuhkan perawatan dan pengobatan medis segera oleh dokter untuk mengatasi missed abortion tersebut. Dan semua metode pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi kehamilan serta kesehatan tubuh bunda.
Mungkin itu saja informasi kali ini, semoga ada guna dan manfaatnya bagi anda semua.

Nah, penting bagi kita untuk tahu, paham dan belajar bagaimana kondisi badan kita ya bunda. Lebih baik kita perbanyak membaca dan jangan malu untuk bertukar pendapat dengan teman atau siapapun yang sudah berpengalaman. Semakin banyak ilmu yang kita dapat, semoga juga semakin baik kehamilan kita. 

Posting Komentar

0 Komentar